Senin, 05 Mei 2014

::10 AMALAN UNTUK MENJAGA KEIMANAN::


1. DZIKIR PAGI SORE ..
"Dan sebutlah (nama) Rabb-mu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara diwaktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai."(Q.S. Al-A'raf : 205)

2. RUTIN SHALAT DHUHA ..
"Pada pagi hari setiap persendian kalian diwajibkan sedekah, setiap ucapan tasbih itu bernilai satu sedekah, setiap kalimat tahmid itu bernilai satu sedekah, satu ucapan tahlil bernilai satu sedekah, satu ucapan takbir bernilai satu sedekah. memerintah yang ma'ruf satu sedekah, mencegah yang mungkar satu sedekah. Dan semua itu bisa diganti dengan dua raka'at shalat dhuha."(HR. Muslim)

3. SHALAT BERJAMA'AH TEPAT WAKTU ..
"Kalau saja manusia tahu pahala panggilan shalat dan shaf awal, kemudian mereka tidak bisa
mendapatkannya selain harus dengan mengundi, pasti mereka akan mengundi,"(H.R Muslim)

4. MENJAGA SHALAT RAWATIB ..
"Tidaklah seorang hamba melakukan shalat sunnah dengan ikhlas lillahi ta'ala setiap hari sebanyak 12 rakaat, melainkan pasti Allah akan membangunkan rumah di jannah."(H.R.Muslim)

5. MEMBACA AL QURAN ..
"Bacalah Al Qur'an karena sesungguhnya Al Qur'an akan datang sebagai pemberi syafaat bagi sahabatnya (orang yang rajin qira'ah
qur'an)." (H.R. Muslim)

6. BERUSAHA DALAM KONDISI SUCI ..
"Sesiapa yang berwudhu' dan membaguskan wudhu'nya, kesalahan-kesalahannya akan keluar dari jasadnya, bahkan sampai keluar dari ujung-ujung kukunya." (H.R. Muslim)

7. SEDEKAH HARIAN ..
"Seorang lelaki datang menemui Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam dan bertanya,"Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?"
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjawab,"Bersedekahlah saat kau dalam kondisi sehat,kikir, takut miskin, dan sedang berharap
menjadi kaya, tidak menunda sampai nyawa sampai di tenggorokan baru kau berkata,"Aku sedekahkan ini untuk si fulan segini," padahal itu
sudah menjadi bagian si fulan(ahli warisnya) (H.R. Bukhari)

8. MEMBACA BUKU ..
"Katakanlah(wahai Muhammad) adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"(Q.S. Az-Zummar)

9. ISTIGHFAR MINIMAL 100X ..
"Demi Allah, aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari." (H.R.Muslim)

10. WITIR SEBELUM TIDUR ..
"Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu
berkata,"Kekasihku (Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam) mewasiatkan padaku agar melaksanakan shaum tiga hari setiap bulan, dua rakaat dhuha dan shalat witir sebelum tidur."(Muttafaq alaih)

- KUTIPAN DARI BONUS MAJALAH Ar risalah edisi 138 -

Sampaikanlah kepada orang lain, dan semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah. Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati Kita yang telah lama terkunci. Aamiin.

Sumber: google+ Motivasi Hidup

Mei

Hai Mr. Customs, sudah masuk bulan Mei. Kamu apa kabar? Masih tidak mau bicara padaku, ya? Maaf. Aku naif sekali ya. Dan aku lebih pemalu dari yang kau kira. Kalau kau tahu, aku mengumpulkan sejumlah keberanian untuk menyapamu lewat pesan. Aku ingin bicara jujur denganmu sebenarnya. Tapi aku malu sekali, sampai-sampai aku memutuskan untuk menangis saja daripada bicara. Kalau kau jadi dingin padaku seperti ini, sebenarnya aku sedih sekali. Aku ingin bertemu, tapi aku takut sekali. Ya sudah. Tidak semua perasaan harus dituruti. Semoga kamu hidup dengan baik.

Duniamu

Pengetahuanku tidak sampai seluas dunia. Aku tak tahu duniamu. Aku pusing membaca politik, konspirasi, teknologi, apalagi olah raga dan otomotif. Aku bahkan belum juga menyelesaikan soal matematika, menghitung volume kerucut. Aku lebih suka membaca hal-hal yang menyenangkan, yang tidak membuatku berpikir keras, yang tidak rumit. Aku suka membaca buku resep, buku puisi, buku-buku kewanitaan, kesehatan dan keluarga. Walaupun terkadang aku ingin tahu juga tentang duniamu yang sangat berbeda. Kalau begitu, boleh tidak, suatu hari nanti kau menceritakannya saja padaku dengan bahasamu biar aku mengerti bagaimana duniamu? Pasti sangat menyenangkan mendengarkanmu bercerita.

Kamis, 16 Mei 2013

Jarak


Tulisan Filsafat: "Jarak" oleh Mudji

P.S. : tulisannya ga kebaca di sini. 
mesti didonlot dulu gambarnya terus di-zoom. oke?

Kriteria

Kriteria. Why talk about criteria? Ga tau kenapa, apa gue yang salah jurusan kepo, selalu aja kepo gue di dunia maya berujung ke menikah-menikahan. Ya, sekadar buat pengetahuan aja sih hal-hal yang berbau nikah. Menikah, itu juga cita-cita terbesar gue. :') Tapi gue mah berdoa aja kapan dipertemukannya terserah Tuhan. Gak kepengen banget juga di usia 21 ini. Sekarang gue masih punya tanggung jawab ke orang tua, dan ke masyarakat. Dan tanggung jawab ke Tuhan, salah satunya dengan menikah. Haha kenapa balik lagi ih. Ya, gue belom tahu sebenarnya menikah itu seperti apa. Tapi entah kenapa wanita-wanita seusia gue dan dua tahun-an lebih tua dari gue kayak menebar kode-kode di jejaring sosialnya. Gue liatnya kayak kebelet menikah. Dan mereka seolah-olah mendambakan bahwa pernikahan adalah tentang romantisme dengan suami setiap harinya sampai tua dan ajal memisahkan. Hmm.. gimana tuh ya? Kalo mau realistis ya gak kaya gitu. Dan gue pikir, modal menikah itu agama sama kedewasaan berpikir dan bersikap. Menikah itu tentang masa depan. Dan ntar bukan cuma kamu dan pasangan kamu di naungan rumah tangga, tapi juga anak-anak. Justru perempuan lebih fokus ke situ. Makanya laki-laki dan perempuan yang memutuskan menikah itu baiknya sudah dewasa. Sudah bukan berpikir tentang nafsu semata, melainkan mendidik anak-anaknya. :') Itu pandangan gue sih, gatau benar atau gak. Masalah kemesraan, kalau suami cinta insya Allah suami bakalan mesra sama istri. Kalo istri sih ngikutin aja gimana suaminya. Karena sekali perempuan dicintai oleh pria, maka ia akan membalas cintanya seribu kali lipat. Hehe oke ini agak curhat. Tapi emang bener lho rulenya perempuan yang bilang: "To love means nothing, to be loved means something, to love each other means everything."

Eh iya nih malah belom ngomongin kriterianya. Banyaknya kode-kode bertebaran di jejaring sosial bikin gue mikir juga tentang kriteria calon suami idaman. Gue juga punya kriteria, tapi gue gak menebar kode karena gue pemalu #tapi nulis di sini :p. Biarin ga ada yang notice ini haha. Kalau sebagai perempuan biasa ya, gue pribadi ga punya kriteria khusus selain agama. Ya, agama dalam arti luas, jadi imam keluarga. Kalau harapan-harapan buat calon suami gue punya :D Harapan gue bisa berpasangan sama laki-laki yang mau mendengarkan gue, yang mengerti bahwa gue adalah makhluk yang diciptakan berbeda dari dia, yang mau jawab kalo gue tanya ini itu hehe, yang penyabar dan ga akan meninggalkan gue. Udah. Intangible yak kriterianya. Kalau perempuan-perempuan yang lain gue gatau, ada yang menilai fisik, ada yang menilai materi, ada yang benar-benar menilai agama, ada yang menilai popularitas, ya macem-macem. Kalo gue mah itu aja, menilai aset yang intangible, hatinya. :')

:)





Sabtu, 30 Maret 2013

Memaafkan

Setiap manusia di dunia pasti punya kesalahan
Tapi hanya, yang pemberani yang mau mengakui.
Setiap manusia di dunia pasti pernah sakit hati
Hanya yang berjiwa ksatria yang mau memaafkan.

Meng-Islamkan Akidah, Ibadah, dan Akhlak Kita


Sehabis membaca buku yang ditulis oleh Fathi Yakan dari Ikhwanul Muslimin berjudul Komitmen Muslim Sejati (Madza Ya'ni Intima'i lil Islam) di perpustakaan STAN. Beberapa catatan yang kubuat dari buku ini, tentang bagaimana kita, seorang Muslim menyadari apa itu Islam sebagai agama yang kita yakini. Beberapa dari kita, pemuda, tidak tahu dan tidak mencari tahu tentang hakikat menjadi seorang Muslim, dan yang paling beruntung di antaranya ialah yang mempertanyakan Islam dan mengetahui kebenarannya. Wallahu a'lam..
  
Meng-Islamkan Akidah

Memperteguh keyakinan, selaras pada tuntunan Al-Qur’an dan sunah Rasulullah.

Meng-Islamkan Ibadah

1.       Ihsan dalam beribadah
Hendaklah kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihatNya, jika kamu tidak bisa (seakan-akan) melihatNya, maka (sadarilah bahwa) Ia melihatmu. (Mutafaq alaih)

2.       Khusyuk dalam ibadah
Alangkah banyaknya orang yang berdiri melaksanakan shalat, tetapi yang diperoleh dari shalatnya hanyalah kelelahan dan kepayahan. (H.R. An-Nasa’i)

3.       Hati harus hadir sepenuhnya melepaskan pikiran dari sekeliling, yaitu kesibukan dan keinginan duniawi
Allah tidak akan melihat shalat yang dilakukan oleh seseorang yang hatinya tidak hadir di dalamnya bersama badannya. (Musnad Al-Firdausi, isnadnya dhaif)
“Shalat adalah bagian dari akhirat. Maka, jika kamu telah memasuki akhirat, kamu harus keluar dari dunia.”

4.       Dalam beribadah jangan pernah puas
Bertaqarub kepada Allah dengan melaksanakan ibadah-ibadah nafilah.
“… HambaKu akan senantiasa bertaqarub kepadaKu dengan melakukan nawafil (ibadah-ibadah sunah) sampai Aku mencintainya. Dan apabila Aku sudah mencintainya, maka Aku akan menjadi telinganya yang dipakainya untuk mendengar, menjadi matanya yang dipakainya untuk melihat, menjadi tangannya yang dipakainya untuk memukul dan kakinya yang dipakainya untuk berjalan.”

5.       Melaksanakan qiyamulail (shalat malam) serta melatih diri untuk melaksanakan sampai terbiasa
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (Q.S. Adz Dzariyat:17-18)
Di antara ibadah-ibadah sunah yang dianjurkan:
·         Qiyamu lail
·         Shalat Dhuha
·         Shalat Tarawih
·         Puasa Senin-Kamis
·         Puasa Arafah
·         Puasa Asyura
·         Puasa 6 hari di bulan Syawal
·         Puasa ayamul-bidh ( tanggal 13,14,15 di bulan Qamariah)
·         Itikaf

6.       Membaca dan merenungkan Al-Qur’anul Karim khususnya pada waktu fajar
“…sesungguhnya bacaan pada waktu fajar (shalat Subuh) itu disaksikan (oleh malaikat).” (Q.S. Al Isra’:78)
7.       Doa yang ma’tsur, yaitu di antaranya:
·         Menjelang tidur
·         Bangun tidur
·         Memakai dan melepas pakaian
·         Keluar dan masuk rumah
·         Berjalan ke masjid
·         Masuk dan keluar masjid
·         Mau makan
·         Selesai makan
·         Masuk toilet
·         Keluar toilet
·         Ketika bersetubuh
·         Ketika sulit tidur
“Ya Allah, bintang-bintang telah tenggelam, mata-mata telah terpejam, sedangkan Engkau Maha Hidup dan terus-menerus mengurus makhluk, tidak mengantuk dan tidak tidur, duhai Yang Maha Hidup dan Terus-menerus mengurus makhluk, tenangkanlah malamku dan tidurkanlah mataku.”
·         Selesai shalat
·         Ketika mengakhirii majelis
·         Menaiki kendaraan
·         Ketika melakukan safar
·         Ketika hujan turun
·         Mendengar suara halilintar
·         Hilal (awal bulan Qomariyah)
·         Mengucapkan selamat kepada pengantin
·         Melihat anak kecil
·         Ketika risau dan sedih
·         Membesuk orang sakit
·         Bertakziah
·         Ketika melaksanakan shalat jenazah

Meng-Islamkan Akhlak

1.       Bersikap wara’ (hati-hati) terhadap syubhat
“Tidaklah seorang hamba mencapai derajat orang yang bertakwa sampai ia meninggalkan apa yang tidak haram karena berhati-hati terhadap yang haram.” (H.R. Tirmidzi)

2.       Menahan pandangan (ghadhul bashar)
“Hendaklah kalian sungguh-sungguh menahan pandangan kalian dan memelihara kemaluan kalian, atau jika tidak, niscaya Allah akan menjadikan wajah kalian masam.” (H.R. Tirmidzi)

3.       Menjaga lidah
“Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, bukan orang yang suka mengutuk, bukan orang yang berperangai keji dan bukan orang yang berbicara kasar.” (H.R. Tirmidzi)

4.       Malu (haya’)
“Sifat pemalu tidak suka turut campur dalam urusan orang lain, menahan pandangan, rendah hati, tidak meninggikan suara, menerima keadaan, dll.
“Hakikat malu adalah suatu karakter yang menyebabkan seseorang meninggalkan keburukan, mencegahnya dari tindakan melalaikan kewajiban/melanggar hak orang lain.”

5.       Pemaaf dan sabar
6.       Jujur
7.       Rendah hati
8.       Menjauhi prasangka, ghibah dan mencari cela sesama muslim (Q.S. Al Hujurat:12)
9.       Dermawan dan pemurah
10.   Menjadi teladan yang baik