Waktu kecil sampai remaja, kita melakukan hal ini dan itu
(apa) karena disuruh dan juga meniru. Wajar, karena kita belum bisa mencari
informasi, belum mampu mencapai tahap berpikir secara terbuka dan kritis. Namun
ketika kita mulai menuju kedewasaan, mulai dibiarkan dan dibiasakan untuk
mencari informasi seluas-luasnya, dalam melakukan hal ini dan itu (apa)
diperlukan pertanyaan kenapa. Kenapa kita harus makan? Bukan hanya karena kita
lapar. Tapi karena untuk menjaga organ-organ tubuh kita agar tetap bekerja
secara baik, agar sel-sel dapat melakukan fungsi biologisnya. Dan ketika kita
tahu bahwa itulah alasan kenapa kita harus makan, maka akan timbul suatu
kesadaran untuk melakukan hal ini: makan. Kemudian kita akan kembali berpikir,
bagaimana makan yang benar? Karena pada hakikatnya manusia berpikir (cogito
ergo sum) menggunakan naluri dasar filsafat kita: mencari kebenaran. Maka
kemudian kita kembali mencari informasi dan timbul kesadaran baru untuk
(melakukan) makan yang benar, misalnya makan 3 kali sehari, 4 sehat 5 sempurna,
dll. Begitulah tahap berpikir manusia. Socrates yang terkenal dengan maieutike
tekhne, berpikir melalui dialektika dan metode interpretatio fraterna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar